malam telah larut, sementara bitiya dengan dress mininya baru usai dari menunaikan ibadah partynya di salah satu bar di Jogja. berkenalan dengan laki-laki, berciuman, membuka selangkangan sudah menjadi hal yang biasa baginya. kadang ia bertanya-tanya.
“apa yang ada di di dalam selangkangan?” mengapa banyak orang begitu tertarik, terutama lelaki. mengapa begitu takluk dihadapannya?
5 shots Iceland habis di tangannya. kepalanya mulai berputar kuat. tubuhnya mulai lunglai terbawa suasana dan lagu yang masih saja terus berputar padahal sudah jam 4 dini hari. lagi-lagi sepasang tangan mulai memegang dan menariknya dari kursi bar.
ia berada di dalam mobil. sebelah kiri supir tepatnya. ia tertidur.
Bitiya merasa tangannya ditarik lagi masuk ke dalam sebuah ruangan dengan kasur besar di tengah, dihias dengan kursi, meja rias dan tampak pot dengan bunga berwarna kuning didalamnya. laki-laki ini tersenyum melihat ke wajahnya.
Bitiya terbaring di atas kasur sambil terus mengguling-gulingkan badannya karena pusing dan merasa tidak enak pada bagian perutnya. ia seakan sudah siap jika laki-laki yag membawanya ini membuka selangkangannya dan menidurinya. seperti pria lainnya.
pria itu masuk ke dalam kamar mandi.
Bitiya sudah tau yang akan terjadi selanjutnya.
laki-laki itu akan membuka seluruh baju di badannya, lalu keluar kamar mandi dengan bertelanjang dada, menghampirinya yang sedang melenguh akibat sakit dikepalanya, mengecup bibirnya lalu diakhiri dengan persenggamaan yang akhirnya saat bangun pagi dan sadar, pria itu akan meninggalkan Bitiya di kamar dengan lemabaran merah yang bahkan tidak ia minta.
cek.
laki-laki itu keluar dari kamar mandi.
ia berpakaian lengkap, rambutnya tampak basah seperti habis dibilas.
ia mengampiri Bitiya di kasurnya. menatap wajahnya lekat, lalu mengelus wajahnya dengan sangat lembut.
ia bangkit berdiri.
menulis sesuatu di kertas kecil dan meletakkannya di meja di sebelah kasur.
ia memakai sepatunya.
lalu pergi.
Bitiya tertidur.
cek.
Bitiya terbangun sambil memegang kepalanya.
ia lari ke kamar mandi lalu memuntahkan isi perutnya. akhirnya.
ia kembali ke kasur dan mencari tasnya. ada di atas meja di sebelah kasur.
ada kertas kecil dibawah tasnya.
ia ambil dan ia baca
Selangkanganmu bukan barang murah, dan kamu bukan barang untuk dijual.
maka jangan bertingkah seperti kamu adalah barang apalagi murah.
-k